2 Faktor Penghalang Mengenal Allah

2 Faktor penghalang mengenal Allah, penghalang mengenal Allah
 
ma'rifatullah

Jalan untuk mengenal Allah begitu banyak dan bertebaran disekitar kita, namun tetap saja ada orang yang tidak dapat melihatnya, seakan dia membuat dirinya buta dari kebenaran-kebenaran yang ada. Ternyata ini disebabkan oleh 2 faktor, yang pertama adalah hawa nafsunya sendiri lalu kerancuannya dalam berpikir dan menentukan pilihan hidupnya. Nah apa saja sih 2 hal itu, apakah ada salah satunya yang selama ini kita lakukan? Waaah bisa gawat ya kalau tanpa sadar kita menjadi salah satu darinya, wal iyya dzubillah

Faktor-Fator Manusia Terhindar Dari Petunjuk Allah

1. Hawa Nafsu

Hawa nafsu ini memang menjadi musuh terbesar kita gengs, hanya dengan hawa nafsu ini bisa membuat kita menjadi lebih mulia dari malaikat dan lebih hina dari iblis, yah ekstrim banget kan perbedaannya. Malaikat yang tidak dikaruniai hawa nafsu memang diperintahkan untuk beribadah saja, dan jika kita mampu menahannya kita bisa lebih mulai darinya karena kita bisa mengendalikan si nafsu tersebut, sedangkan jika kita yang dikendarai oleh hawa nafsu bisa membuat kita menjadi sehina-hinanya manusia, ingat bukan nasehat tentang Fir’aun? Bahkan iblis saja sampai menggelengkan kepalanya merasa heran dengan kesombongan Fir’aun. Tinggal kita pilih saja mau ada dimana kita, yang jelas jangan di tengah-tengah ya hehe karena pilihannya hanya surga dan neraga nggak ada yang setengah surga dan setengah neraka, lalu apa saja sih hawa nafsu yang bisa membuat kita terhalang dari mengingat Allah?

A. Fasiq

Siapa sih Fasiq ini? Temen TK dulu? Waduh jangan sampai punya temen yang namanya Fasiq hehe tega bener orang tuanya namain Fasiq. Jadi gengs, Fasiq itu adalah mereka yang telah diberlakukan hukum-hukum Allah namun mereka menolak dan menentangnya, nah kan kenapa jangan sampai ada temen yang namanya Fasiq ngeri setiap hari dido'akan untuk menentang hukum Allah.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? Q.S Al Baqarah : 26-28

Mereka yang fasiq itu disebutkan adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh. Dan mereka juga suka memutuskan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah untuk disambung, seperti silaturahmi. fasiq juga diartikan sebagai manusia-manusia yang lupa diri, karena lupa diri yang sedang dialaminya mengakibatkan dia menerjang hukum-hukum Allah.

B. Sombong

Sombong adalah saat diri merasa lebih baik dari orang lain, menganggap orang lain tidak lebih baik darinya. Dan sikap seperti inilah yang mengakibatkan hati menjadi keras, sehingga tidak bisa menerima nasehat dari orang lain, karena dirinya sendiri dianggap yang paling baik. Iblis yang menolak bersujud kepada nabi Adam langsung dilaknat dengan kesombongannya, duh ngeri kan gimana sombong ini. Jangan sampai mendekam terlalu lama dalam hati ya.
“Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.” Q.S An-Nahl : 22

C. Zhalim

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.”Q.S As-Sajdah : 22

D. Dusta

Mudah melakukan dusta akan mengakibatkan kita mudah pula menyepelekan dosa, jika sudah berani berdusta satu kali maka kita akan berdusta kembali untuk menutupi kedustaan kita, begitu terus sampai hati kita mati dan parameter dosa sudah semakin lemah

E. Banyak Dosa

Semakin kita berdosa semakin banyaklah titik hitam yang menutupi hati dari cahaya, sehingga kita terjauhkan dari hidayah-hidayah Allah, bagaimana mau mengenal Allah jika hatinya saja sudah sekeras batu, betu begitu gengs?

2. Berpikir Rancu (syubhat)

Yang kedua Adalah berpikir rancu, minimnya ilmu membuat kita menjadi mengetahui hal secara terbatas, seperti halnya kita yang tidak mengupgrade ilmu agama akan membuat kita semakin kerdil dan tidak kunjung berkembang. Ilmu yang terbatas inilah yang akan membuat seseorang terjauhkan dari kebenaran karena dirinya sendiri yang terlah memberi jarak pada kebenaran itu. Apa saja penyebabnya?

A. Jahil

Kebodohan, seperti yang sudah kita bahas diatas, banyaknya akses ilmu saat ini tidak namun seseorang yang jahil tidak mempergunakan peluang itu untuk menambah kapasitas ilmunya, dia telah disibukkan dengan perkara-perkara yang penuh dengan kesia-siaan.
“Kepunyaan-Nya-lah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.” Q.S. As-Zummar “ 65

B. Ragu-Ragu

“Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.” Q.S Al-Hajj : 55

C. Menyimpang

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” Q.S Al-Maidah : 13 

D. Lalai

Mereka yang lalai adalah mereka yang tidak mengindahkan kewajiban Allah, ia paham dengan kewajibannya namun memilih untuk tidak mengerjakannya. Seperti ketika kita mempunyai tugas namun tidak menyegerakan diri untuk mengerjakan karena lebih memilih menghabiskan waktunya untuk kesenangannya sendiri.

Kesimpulan

Dua hal yang menghalangi manusia dari mengenal Allah adalah Hawa Nafsu (Syahwat) dan Kerancuan (Syubhat), sudah semestinya kita menghindari dua hal ini sekuat tenaga kita ya gengs. Semoga dengan kita yang sudah paham dengan penyebab-penyebab penghalangnya untuk dekat kepada Allah, menjadi pengingat agar terhindar untuk melakukannya.


Rewrite :
Buku Pintar Mentoring
Pic Background photo created by snowing - www.freepik.com
Baca Juga